Bayangkan sebuah buku yang ditulis seorang dokter gigi sekaligus pengagum John Lennon. Bayangkan sebuah buku yang bisa bernyanyi sambil membahas orthodonsi.
Bayangkan sebuah buku yang ditulis seorang dokter gigi sekaligus pengagum John Lennon. Bayangkan sebuah buku yang bisa bernyanyi sambil membahas orthodonsi.
Setiap esai memiliki batasannya sendiri. Demikian pulalah esai-esai dalam “Sepi Manusia Topeng”: mereka menggali tapi mereka kurang dalam melakukannya.